Berita Pekanbaru Terkini – Pemerintah Indonesia dan Iran, Selasa, menandatangani Preferential Trade Agreement (PTA) untuk meningkatkan perdagangan kedua negara, kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat konferensi pers bersama di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa.
“Terkait ekonomi, hari ini Indonesia dan Iran telah menandatangani Preferential Trade Agreement (PTA), dan diharapkan dapat meningkatkan perdagangan antara Indonesia dan Iran,” ujarnya.
PTA adalah salah satu dari 10 perjanjian yang ditandatangani selama kunjungan kenegaraan Presiden Iran Seyyed Ebrahim Raisi ke Indonesia. 10 perjanjian kerja sama tersebut berkisar dari kesehatan hingga perdagangan.
Di bidang ekonomi, Indonesia dan Iran juga menjajaki pembentukan business-to-business (B to B) agreement, investasi pengembangan Ibu Kota Negara Nusantara, dan solusi investasi sektor migas.
Ia juga menyampaikan harapannya untuk kerja sama penelitian bersama, transfer teknologi, dan perakitan teknologi sinyal kereta api.
Dalam pertemuan tersebut, hal lain yang disepakati antara lain pemberantasan peredaran gelap narkotika psikotropika dan prekursornya; ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi; dan jaminan produk halal.
Pembahasan juga mencakup pengembangan sektor energi serta regulasi untuk produk farmasi, biologi, obat tradisional, kosmetik, dan makanan olahan.
Bentuk kerjasama lainnya adalah pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas; bantuan administratif timbal balik di bidang kepabeanan; promosi perdagangan; dan perjanjian program pertukaran budaya.
Nilai kerja sama perdagangan Indonesia-Iran pada 2022 mencapai US$257,2 juta, atau meningkat 23 persen dibanding 2021.
Kunjungan kenegaraan Raisi ke Indonesia pada Selasa ini merupakan yang pertama sejak dilantik sebagai presiden Iran pada 3 Agustus lalu. , 2021.
Ia bersama delegasi dijadwalkan berada di Indonesia hingga 24 Mei 2023.
